Teknoyu.com – Mata merupakan aset terpenting dari manusia dalam dunia fotografi. Kamu bisa menyusun sebuah foto dari visi yang ditangkap pertama kali oleh mata dan pada akhirnya bekerja melalui otak dan tubuh untuk mendapatkan foto-foto cantik yang bisa kamu nikmati dengan mata telanjang.
Yang menjadi salah kaprah selama ini terutama dialami oleh fotografer pemula adalah anggapan bahwa kualitas foto yang hanya terbagus adalah ditentukan oleh teknik dan alat yang kamu gunakan.
Memang ada benarnya pendapat ini, namun hanyalah sebagian saja yang bisa diaplikasikan. Karena yang sebenarnya mata adalah visi, maka mata kamu bisa dilatih dengan berbagai cara buat melihat dan menyusun komposisi foto.
Kamu justru bisa meningkatkan kemampuan fotografi kamu dari pemula menjadi profesional secara drastis, dimana semua dilakukan pada awalnya adalah tanpa modal selain kemauan dan kamera canggih yang sudah kamu miliki.
Nah artikel kami kali ini akan membahas tentang beberapa tips dasar untuk melatih seni melihat subjek atau objek alias melatih kejelian mata kamu dalam menangkap dan mengenali subjek atau objek foto lalu menterjemahkannya menjadi foto-foto dengan komposisi menarik. Berikut beberapa langkah awal yang patut kamu perhatikan:
1. Foto Objek Simple

Ambil satu objek foto yang simpel, misalnya “garis”, “lingkaran” atau “kotak” di atas meja. Dalam satu minggu, paksalah diri kamu untuk bisa latihan dengan keras yaitu hanya memotret objek satu jenis saja sampai benar-benar mendapat hasil yang sempurna.
Kalau dari awal kamu sudah bisa menetapkan hanya akan memotret foto dengan menggunakan objek khusus saja berupa garis, maka selama satu minggu tersebut luangkan waktu setiap hari dari pagi sampai sore untuk hanya memotret garis saja!
Lupakan objek foto lain, fokus pada garis: garis marka jalan, garis kabel listrik, garis di gedung bertingkat dan begitu pula untuk objek simpel lainnya.
2. Foto Objek Abstrak

Setelah selesai dengan hal-hal simpel, mulailah dengan menggunakan objek yang sifatnya lebih abstrak. Misalnya: “pantulan”, “pergerakan” atau “biru”. Sebagai contoh: disini kamu memilih “pantulan”. Mulailah memotret pantulan yang muncul sebagai objek-objek seperti ini: di kaca, di keramik, cermin, air, dan lain-lain.
3. Foto Objek Kompleks

Hasil latihan di atas mulai akan berbuah sempurna tatkala kamu mulai bisa melihat dan menginterpretasikan subjek atau objek menjadi bersifat lebih kompleks dan sifatnya kombinasi.
Sebagai contoh adalah interpretasi kompleks dan kombinatif: pantulan garis-garis merah yang muncul di jendela kaca dengan lingkaran di sekelilingnya yang dibuat kabur tapi menarik.
4. Mengabungkan 3 Jenis Komposisi

Lakukan langkah 1 sampai 3 tersebut di atas dengan target objek yang berbeda-beda. Lakukan selama beberapa bulan hingga mata dan otak kamu menjadi lemas.
Tentu kamu tidak harus sepanjang hari berdiri di luar rumah hanya untuk memotret objek tersebut, namun luangkan waktu paling tidak setiap harinya lima jam saja khusus untuk memenuhi target anda sendiri. Bawa kamera kemanapun kamu akan pergi di dalam tas.
5. Foto Objek yang Sempurna

Makin ke langkah selanjutnya, maka mata kamu akan makin tajam mengenali garis-garis dalam setiap kemunculannya. Sekarang, mulailah memotret garis dalam segala interpretasinya.
Garis yang terbentuk di daun pisang atau serumpun rumput di lapangan, atau pola garis menarik yang muncul pada tumpukan kayu-kayu yang mulai lapuk.
Cari dan temukan garis dalam interpretasi yang lebih mendalam tapi mudah untuk kamu amati. Lakukan ini selama seminggu.
Jangan lupa ketika kamu akan memulai memotret, pastikan dalam kondisi pencahayaan yang cukup dan bagus, autofokus dimana hal ini akan mampu mengunci fokus dengan lebih cepat dan mudah.
Objek dalam foto pun akan tampak lebih tajam dibandingkan saat dipotret dengan cahaya yang remang-remang saja. Bukan berarti kamu tidak bisa menghasilkan foto tajam dalam kondisi dimana kurang ada cahaya, hanya lebih sulit saja mewujudkannya.
Saat memotret orang atau subjek yang bergerak sangat cepat dan berubah-rubah, pastikan mata dan otak kamu serta kedua tangan menjadi terkumpul dalam satu titik fokus.
Kalau kamu memotret dengan depth of field yang sangat sempit ( f/1.8 misalnya ), jadikan mata yang paling utama dan dekat dengan kamera sebagai titik fokus.
Demikian ulasan kami, semoga kamu bisa mengerti dan menangkap pelajaran awal dari teknoyu!